Kembali Mengenal DIri

psikologi islam terapan, psikologi budaya, behavior, humanis, NLP, psikotest, psikometri, metalogika, psikoanalisis, hukum, arsitektur, ergonomis, psikosis, neurosis, positive, logoterapi, islam, kesehatan, bimbingan konseling, pikiran, perasaan, test pns, neuron. komunitas, autis, adhd, kajian
================================================
Bismillah
Assalammualaikum

Pendahuluan

Dengan mengharap wajah pemilik jiwa ini, yakni allah yang maha esa, tiada kuasa dan tanpa izinnya saya berusaha beritijihad dalam mengenalkan ilmu jiwa dalam konteks ilmu pengetahuan dan terapan sesuai pengetahuan dan keterbatasan serta subjektifitas yang tinggi tidak membatasi saya untuk beropini dan mencari nilai nilai islam yang dapat dianggap alternatif ilmu atau pengetahhuan psikologi yang amatlah luas tentunya.
saya berusaha menuangkan pikiran pikiran saya dalam wawasan, gagasan serta wacana dan konstruk psikologi islam dalam psikologi publik yang populer.
Sering kita selalu mengedepankan bukti empiris dan statistik sebagai wajah ilmu pengetahuan sosial yang matematis. Tetapi pada faktanya ketidakpastian hasil gambaran yang ada serta kekosongan spiritual dalam psikologi humanis yang mengedepankan bebas nilai (termasuk agama dan kepercayaan didalamnya) menjadikan ranah psikologi dari barat.
Alquran dan assunnah adalah rujukan utama kaum muslimin yang menjadi dasar spiritual dalam mengelola kebutuhan psikologinya.
Sehingga para mahasiswa,sarjana,dosen,peneliti dan guru besar psikologi yang beragama islam menelaah kembali teori teori barat dalam upaya adaptasi atas kepercayaan yang dimiliki karena tentu berbeda atas apa yang terjadi dibarat yang cenderung atheis dan antroposentris dalam menyikapi keillmuan psikologi hanya mengenal nilai nilai kemanusiaan secara universal tanpa detail menganalisa aspek agama dan religiusitas dikarenakan sejarah kelam atas agama di eropa dan amerika.
Sehingga dibutuhkan pengembangan dasar memahami ilmu pengetahuan dan bahkan terapi dalam psikologi (psikoterapi) diera kembalinya para sarjana muslim untuk menggali dan mentadaburi ayat ayat didalam alquran yang merupakan obat didada manusia yang rindu kembali pada jalan kebenaran yang hakiki.

Mengenal diri maka akan mengenal rabbNYA

Allah menciptakan manusia bukan untuk hal yang sia sia dan tidak punya tujuan. Pengetahuan yang sampai saat ini belum final atau selesai yakni adalah pengetahuan atau pelajaran mengenal diri sebenar benarmya. Oleh karena itu alat pas dan tepat untuk menggali lebih dalam yakni dengan psikologi. Ya memahami darimana kita berasal, diciptakan untuk apa, mengapa saya ada, apa yang harus saya lakukan untuk mengisi kehidupan ini, serta setelah kehidupan apa yang akan terjadi. Tentulah hal ini menjadi sarana kita memahami diri dan kehidupan ini.

Relativitas dibutuhkan, namun kepastian lebih diutamakan

Pertanyaan pertanyaan filsafat dan logika manusia mempertanyakan hakikat dirinya menjadikan manusia itu unik dan berbeda. Sehingga secara akal dan fakta tentu menghasilkan pandangan atas relativitas kejiwaan tiap individu. Oleh sebab itu turunlah agama sebagai jawaban atas logika dan filsafat yang terbatas dan relativ bahkan nisbi. Sehingga harapan metalogika ada pada agama. Hadir guna menyempurnakan akhlak manusia, harapan manusia, ketakutan manusia akan terbatasnya akal dan ilmu pengetahuan yang terbatas memberikan jawaban jawaban yang dibutuhkan manusia. Sehingga ketimpangan relativitas yang ada didalam jiwa manusia menjadi seimbang dan proposional

Alquran dan assunnah sumber ilmiah yang terjaga keotentikan wahyu

Agama islam adalah agama riwayat. Ilmu periwayatan ini tidak ada pada agama lain. Hanya diislam kebenaran dijaga dari individu yang rusak dalam mengabarkan kebenaran. Biografi pun lahir dari ilmu riwayat. Kesalehan individu pun menjadi tatanan atuan ilmu periwayatan. Berbeda dengan ilmu filsafat yang tidak memperhatikan akhlak dan jujurnya para intelektualnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa psikologi islam bersumber dari fakta didapat dilapangan namun tunduk dan taat kepada aturan islam yang shahih tanpa ada kedustaan didalamnya

Kesimpulan

Psikologi yang kembali pada alquran dan sunnah yang shahih adalah syarat mutlak mengenal diri jiwa ini. Dan alat yang tepat adalah psikologi islam yang menggunakan dalil yang shahih yang merujuk hukum islam yang ilmiah


Bogor, 24 mei 2017

Comments

Popular Posts