Ketenangan kunci kesuksesan Hidup
Bismillah
para pembaca yang dirahmati ALLOH marilah kita merenung atas nikmat ALLOH yang maha luas, janganlah sekali-kali dipersempit oleh nikmat dunia yang sesaat, cobalah merenungi atas kejadian-kejadian yang ada didepan mata kita, atau belajar dari sejarah yang telah berlalu. sungguh alquran dan assunah sebagai inspirasi dalam kehidupan moral yang perlu diikuti jalannya dan spirit yang tidak mengenal zaman dan teknologi yang ada.
cobalah anda terus berpikir dan mengevaluasi kehidupan diri anda. semua orang ingin bahagia, ingin senang dan ingin apapun yang membuat bebas dari dunia ini. kesimpulan yang saya dapat ambil dari perjalanan spirit dan fisik manusia yang diambil dari berbagai macam ilmu psikologi serta fakta sejarah yang ada adalah :
1. Manusia tidak betah dengan permasalahan.kelelahan, beban yang menumpuk, serta persoalan yang menghimpit manusia sepanjang sejarah. jawabannya adalah sifat pembawaan manusia dari surga adalah tidak suka dengan permasalahan karena disurga manusia sebelumnya merdeka dari tuntunan kehidupan seperti sekarang seperti bekerja, belajar dan lain sebagainya karena disurga manusia hanya menikmati dan tidak perlu bersusah payah.
2. Manusia suka dengan kesenangan. ALam bawah sadar manusia ingin mengingnkan kebahagiaan yang merupakan bawaan dan tuntutan dari jiwa-jiwa yang pernah menghuni surga, mereka merindukan surga termasuk iblis sendiri, kecemburuan sosial dengan manusia menyebabkan setan atau iblis dikeluarkan sehingga melakukan zionisme ketuhanan yakni mengubur impian masuk surga tetapi mengajak pula manusia untuk masuk neraka.sehingga dengan mengingkan kesenangan pun manusia bisa menggunakan cara-cara iblis atau cara-cara malaikat itulah dualisme sifat manusia yang diberikan sifat dan kredibilitas sebagai manusia yang memiliki hak untuk memilih menentukan nasib yang ada. dengan contoh yang ada pada saudaranya yang lain
3. Manusia merindukan SURGA. apa pun impian manusia menginginkan kebahagiaan sementara awal rasa kebahagiaan sudah ada didalam manusia, namun apakah sifat itu ada tidak melainkan sudah ada sebelumnya yakni pada diri adam dan hawa yang otomatis jika mengikuti teori keturunan tentu semua manusia mengikutinya yakni merindukan ingin kembali pada rumah yang sesungguhnya, oleh karena itu banyak sekali manusia mencari kebahagiaan dari free sex, narkoba dan lain-lainnya padahal nabi adam kembali ke surga yakni dengan tidak menghiraukan dunia dan seisinya dan lebih berfokus kepada SURGA, rumah Awal manusia tercipta yang dekat dengan penciptanya.
maksiat tentu akan menghilangkan fokus kepada surga, padahal surga tempat yang tenangmakanya dibutuhkan orang yang fokus dan tenang dalam melakukan apapun untuk menuju tempat awal manusia tinggal penuh ketenangan dan kuncinya ketenangan adalah dzikir dan bersyukur kepada tuhannya
sekian saja ringkasan resume ini, bismillah semoga ini benar karena ini adalah gambaran alam bawah sadar manusia yagn sesungguhnya, namun karena merasa tidak sadar akhirnya ya cuma teologi saja bukan keyakinan yang mendarah daging dan menyatu dengan hati dan jiwa yang tenang
para pembaca yang dirahmati ALLOH marilah kita merenung atas nikmat ALLOH yang maha luas, janganlah sekali-kali dipersempit oleh nikmat dunia yang sesaat, cobalah merenungi atas kejadian-kejadian yang ada didepan mata kita, atau belajar dari sejarah yang telah berlalu. sungguh alquran dan assunah sebagai inspirasi dalam kehidupan moral yang perlu diikuti jalannya dan spirit yang tidak mengenal zaman dan teknologi yang ada.
cobalah anda terus berpikir dan mengevaluasi kehidupan diri anda. semua orang ingin bahagia, ingin senang dan ingin apapun yang membuat bebas dari dunia ini. kesimpulan yang saya dapat ambil dari perjalanan spirit dan fisik manusia yang diambil dari berbagai macam ilmu psikologi serta fakta sejarah yang ada adalah :
1. Manusia tidak betah dengan permasalahan.kelelahan, beban yang menumpuk, serta persoalan yang menghimpit manusia sepanjang sejarah. jawabannya adalah sifat pembawaan manusia dari surga adalah tidak suka dengan permasalahan karena disurga manusia sebelumnya merdeka dari tuntunan kehidupan seperti sekarang seperti bekerja, belajar dan lain sebagainya karena disurga manusia hanya menikmati dan tidak perlu bersusah payah.
2. Manusia suka dengan kesenangan. ALam bawah sadar manusia ingin mengingnkan kebahagiaan yang merupakan bawaan dan tuntutan dari jiwa-jiwa yang pernah menghuni surga, mereka merindukan surga termasuk iblis sendiri, kecemburuan sosial dengan manusia menyebabkan setan atau iblis dikeluarkan sehingga melakukan zionisme ketuhanan yakni mengubur impian masuk surga tetapi mengajak pula manusia untuk masuk neraka.sehingga dengan mengingkan kesenangan pun manusia bisa menggunakan cara-cara iblis atau cara-cara malaikat itulah dualisme sifat manusia yang diberikan sifat dan kredibilitas sebagai manusia yang memiliki hak untuk memilih menentukan nasib yang ada. dengan contoh yang ada pada saudaranya yang lain
3. Manusia merindukan SURGA. apa pun impian manusia menginginkan kebahagiaan sementara awal rasa kebahagiaan sudah ada didalam manusia, namun apakah sifat itu ada tidak melainkan sudah ada sebelumnya yakni pada diri adam dan hawa yang otomatis jika mengikuti teori keturunan tentu semua manusia mengikutinya yakni merindukan ingin kembali pada rumah yang sesungguhnya, oleh karena itu banyak sekali manusia mencari kebahagiaan dari free sex, narkoba dan lain-lainnya padahal nabi adam kembali ke surga yakni dengan tidak menghiraukan dunia dan seisinya dan lebih berfokus kepada SURGA, rumah Awal manusia tercipta yang dekat dengan penciptanya.
maksiat tentu akan menghilangkan fokus kepada surga, padahal surga tempat yang tenangmakanya dibutuhkan orang yang fokus dan tenang dalam melakukan apapun untuk menuju tempat awal manusia tinggal penuh ketenangan dan kuncinya ketenangan adalah dzikir dan bersyukur kepada tuhannya
sekian saja ringkasan resume ini, bismillah semoga ini benar karena ini adalah gambaran alam bawah sadar manusia yagn sesungguhnya, namun karena merasa tidak sadar akhirnya ya cuma teologi saja bukan keyakinan yang mendarah daging dan menyatu dengan hati dan jiwa yang tenang
Comments
Post a Comment